Pasuruan – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 27 resmi melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan penuh, dimulai sejak 3 Juli hingga 4 Agustus 2025.
Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Winongan Kidul Melalui Inovasi Ekonomi Kreatif dan Edukasi Gizi Pada Ikan”, para mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini hadir membawa sejumlah program unggulan berbasis potensi lokal. Fokus kegiatan mencakup penguatan ekonomi desa, pengelolaan lingkungan, serta peningkatan pengetahuan gizi masyarakat.
Kehadiran mahasiswa disambut antusias oleh Kepala Desa Winongan Kidul beserta jajarannya. Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi atas kontribusi aktif mahasiswa UB dan berharap program yang dijalankan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. "Semoga kehadiran adik-adik mahasiswa ini bisa menumbuhkan semangat baru dalam masyarakat, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan," ucap Kepala Desa.
Langkah Preventif melalui Pemasangan Kaca Cembung di Titik Strategis
Selama masa pengabdian di Desa Winongan Kidul, mahasiswa KKN Tematik FPIK Universitas Brawijaya telah melaksanakan salah satu program kerja utama berupa pemasangan kaca cembung di area pertigaan yang dianggap titik buta oleh pengguna jalan. Program ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi lapangan dan masukan dari warga setempat yang menunjukkan bahwa pada salah satu titik pertigaan di desa tersebut tidak terdapat alat bantu visual seperti kaca cembung. Kondisi tersebut menyebabkan terbatasnya jarak pandang pengendara saat melintas, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan, terutama pada jam-jam sibuk.
Dengan mempertimbangkan aspek keselamatan warga dan mendukung infrastruktur desa yang lebih aman, tim KKN bekerja sama dengan perangkat desa untuk menentukan lokasi strategis pemasangan. Kaca cembung kemudian dipasang secara permanen menggunakan tiang besi dan semen cor agar tahan terhadap cuaca serta guncangan.
Peran Mahasiswa KKN-T FPIK UB dalam Mendorong Transformasi UMKM
Tak hanya fokus pada penguatan infrastruktur keselamatan, Mahasiswa KKN-T FPIK Universitas Brawijaya juga turut berkontribusi dalam peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui edukasi kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Winongan Kidul. Dalam observasi awal yang dilakukan bersama perangkat desa, ditemukan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di desa tersebut masih belum memiliki identitas visual usaha, seperti logo produk, maupun pemahaman dasar mengenai pemasaran digital. Padahal, di era teknologi saat ini, branding dan kehadiran di platform digital menjadi hal penting untuk memperluas jangkauan pasar.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN-T FPIK Univrsitas Brawijaya menyelenggarakan serangkaian kegiatan pendampingan, seperti pelatihan desain logo menggunakan aplikasi sederhana yang dapat diakses melalui ponsel, serta pengenalan dasar-dasar digital marketing. Materi yang diberikan meliputi pembuatan akun media sosial bisnis, mencantumkan usaha pada google maps, strategi peningkatan interaksi dengan konsumen, hingga bagaimana pemasaran produk secara digital.
Dampak Program terhadap Kesadaran Lingkungan di Tingkat Rumah Tangga
Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan, Mahasiswa KKN-T FPIK Universitas Brawijaya turut menggagas program pembuatan ecobrick yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah plastik yang mulai mencemari wilayah Desa Winongan Kidul. Berdasarkan hasil pemetaan kondisi lingkungan, ditemukan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Winongan Kidul masih bersifat konvensional, di mana sebagian besar sampah plastik belum terpilah dan masih dibuang begitu saja.
Melalui kegiatan sosialisasi dan praktik langsung, mahasiswa memberikan edukasi kepada warga mengenai cara pembuatan ecobrick, yakni dengan memadatkan sampah plastik ke dalam botol plastik bekas hingga padat dan keras. Ecobrick yang dihasilkan kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif, seperti kursi baca
Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah plastik, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami bahwa sampah memiliki nilai guna jika dikelola dengan tepat. Partisipasi aktif warga dan pemuda karang taruna, menjadi indikator keberhasilan program ini, di mana kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan sampah mulai tumbuh dari lingkungan rumah tangga.
Edukasi dan Pendampingan Gizi Melalui Kegiatan Interaktif
Dalam rangka mendukung peningkatan gizi masyarakat, khususnya pada anak-anak stunting, Mahasiswa KKN-T FPIK Universitas Brawijaya menginisiasi program Gemar Makan Ikan (GEMARI) yang dilaksanakan melalui kolaborasi bersama ibu-ibu Posyandu di Desa Winongan Kidul. Program ini berangkat dari permasalahan rendahnya tingkat konsumsi ikan di kalangan masyarakat, meskipun ikan merupakan sumber protein hewani yang melimpah dan mudah dijangkau di wilayah desa. Melalui edukasi dan pendampingan, program ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan gizi seimbang guna mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Melalui kegiatan edukatif seperti penyuluhan gizi, demo masak olahan ikan lokal (seperti ikan nila), mahasiswa berupaya membangun pemahaman masyarakat bahwa konsumsi ikan secara rutin dapat membantu mencegah stunting dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama pada anak usia dini. Antusiasme warga dalam mengikuti program ini menjadi sinyal positif terhadap kesadaran gizi di tingkat desa. Diharapkan, kebiasaan konsumsi ikan yang lebih tinggi akan berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM tidak hanya mampu membangun identitas merek yang kuat, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas. Edukasi ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa KKN-T FPIK Universitas Brawijaya untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa serta menciptakan ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan.